Senin, 30 Mei 2022

Masokisme, Mencari Kenikmatan Seksual dari Rasa Sakit




ZOYAQQLOUNGE - Semua orang di dunia ini pasti memiliki fantasi seksual yang berbeda-beda. Namun, tak jarang, fantasi-fantasi tersebut mengarah ke penyimpangan seksual yang berisiko dan membahayakan, contohnya masokisme.

Seorang masokis (orang yang menyukai masokisme) mendapatkan kepuasan seksual ketika dirinya disakiti secara fisik atau psikis oleh pasangannya. Sebenarnya, seberapa berbahayakah kondisi ini dan apakah perlu pengobatan khusus? Simak penjelasan selengkapnya, ya!

Apa itu masokisme?

Masokisme adalah kecenderungan seseorang untuk mendapatkan kesenangan atau kepuasan dari rasa sakit yang ia alami. Jika seseorang mencari rasa sakit untuk mendapat kepuasan seksual, kondisi ini disebut masokisme seksual. Orang-orang masokis bisa merasa terangsang jika mendapatkan rasa sakit dari dipukul, ditampar, diikat, atau tindakan lainnya sebelum ataupun saat berhubungan seksual.

Selain rasa sakit fisik, mereka bisa mendapatkan kepuasan seksual dari siksaan psikis seperti hinaan, caci maki, atau kata-kata yang merendahkan. Rangsangan ini bahkan bisa membuat mereka mencapai orgasme. Perilaku masokis tergolong sebagai parafilia alias penyimpangan seksual. Parafilia merupakan berbagai dorongan serta perilaku tidak wajar atau menyimpang untuk membangkitkan gairah seksual seseorang.

Namun, perlu diketahui bahwa masokisme biasa (sexual masochism) berbeda dengan gangguan masokisme seksual (sexual masochism disorder). Orang dengan masokisme menikmati rasa sakit, tapi tidak terganggu olehnya. Meski mereka membutuhkan rasa sakit untuk bisa mendapatkan kepuasan seksual, hal ini tidak mengganggu kehidupan seksual mereka. Selain itu, mereka juga masih mampu mengendalikan pikiran dan keinginannya. Sementara itu, gangguan masokisme seksual menyebabkan kecemasan berlebih, rasa malu, stres, dan pikiran yang penuh oleh ide masokis. Kondisi ini berlangsung selama berbulan-bulan dan mengganggu kehidupan sehari-hari.

Seberapa umum masokisme itu?

Meski masih sangat tabu, masokisme ternyata merupakan kondisi yang cukup umum. Fenomena penyimpangan seksual ini juga telah dikaji dalam beberapa studi. Salah satunya dalam sebuah penelitian terbitan Journal of Sex Research pada 2017. Penelitian tersebut melibatkan 1.040 responden dewasa berusia 18–64 tahun. Hasilnya, sebanyak 33,9% responden setidaknya pernah sekali melakukan perilaku parafilia seumur hidupnya. Selain itu, sebanyak 23,8% pria dan 19,2% wanita tergolong sebagai masokis. SUMOQQ

Gejala gangguan masokisme seksual




Orang yang senang menerima kekerasan saat berhubungan seksual belum tentu bisa dikategorikan mengalami gangguan masokisme seksual. Menurut situs Grace Point Wellness, berikut berbagai gejala yang bisa menjadi petunjuk bahwa seseorang mengalami gangguan masokisme seksual.

** Dorongan fantasi atau perilaku seksual telah muncul setidaknya selama 6 bulan, meliputi aktivitas kekerasan seperti dipermalukan, dihina, diikat, atau dipukul.

** Dorongan fantasi atau perilaku seksual tersebut cukup mengganggu aspek kehidupan lain, seperti pekerjaan dan hubungan sosial.

Perilaku seksual masokisme ini biasanya sudah bisa terlihat dan terdiagnosis sejak usia dewasa awal, bahkan kadang-kadang dimulai dari usia anak-anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar