Jumat, 03 Juni 2022

Pendidikan Seks di Seluruh Dunia, Bagaimana dengan Indonesia?

 

zoyaqqlounge - Pendidikan seks di usia dini memang diperlukan guna memberikan pengetahuan kepada anak-anak tentang bagian tubuh mana yang perlu mereka ketahui dan lindungi serta pengetahuan dasar tentang seks yang disesuaikan dengan usia mereka.

Di luar negeri, pendidikan seks sudah menjadi bagian dari pelajaran mereka yang tentunya disesuaikan dengan usia. Setiap negara memilih cara sendiri dalam menerapkan pendidikan seks. Melansir dari beberapa sumber, begini metode yang mereka terapkan dan hasil dari pendidikan yang mereka berikan.

1. Belanda

Di Belanda, anak-anak yang masih TK diberikan pemahaman dasar tentang apa itu cinta, bagaimana seseorang menunjukkan kasih sayang dan sebagainya. Di Norwegia, anak-anak usia 8-12 tahun menonton serial video edukasi tentang seks. Di Swedia, anak-anak SD menonton video tentang alat reproduksi mereka sebagai dasar untuk pendidikan seks di jenjang selanjutnya.

Meski terkesan berani, ternyata metode ini berdampak positif bagi anak muda di sana. Norwegia dan Belanda adalah negara dengan tingkat kehamilan remaja terendah di dunia.

2. Inggris

Meski materi tentang seks diwajibkan bagi anak-anak berusia 11 tahun ke atas, rupanya banyak yang menganggap bahwa pelajaran tersebut kurang begitu penting hingga akhirnya dianggap sebagai edukasi yang hanya perlu dilakukan selama 1 hari. Para orangtua murid juga bisa membuat anaknya nggak mengikuti kelas pendidikan seks tersebut jika merasa keberatan tentang kontennya.

Justru, keputusan itulah yang membuat sebagian anak memutuskan untuk belajar tentang seks dari sumber-sumber luar seperti tontonan di televisi. Padahal, pengetahuan dari luar itu malah bisa membuat mereka keliru saat memaknai seks.

3. Tiongkok



Meski memiliki penduduk paling banyak di dunia, namun ternyata masih ada masyarakat Tiongkok yang belum memahami seks. Hal tersebut diperkuat ketika ada berita tentang pasangan yang memutuskan untuk berbaring bersama di atas ranjang selama 3 tahun karena ingin hamil.

Kini, banyak perempuan di sana yang rela membayar untuk mengikuti kelas seks. Beberapa universitas juga menyediakan vending machine alat untuk mengetahui apakah mereka terkena HIV atau nggak. Buku pelajaran tentang pendidikan seks juga sempat diperdebatkan dan akhirnya dihilangkan setelah mendapat protes keras dari para orangtua murid.

4. Afrika Selatan

Meski memiliki kurikulum tentang pendidikan seks, anak-anak di Afrika Selatan diajarkan bahwa seks adalah kegiatan yang berisiko. Nggak hanya tentang HIV/AIDS, tapi juga kehamilan di luar rencana atau kekerasan seksual. Hal tersebut membuat banyak murid di Afrika Selatan berpikir bahwa pendidikan seks itu membosankan dan nggak relevan.

5. India

Pendidikan seks di India nggak dipandang sebagai hal yang wajib diketahui oleh anak-anak dan remaja. Bahkan, setengah dari penduduk berusia 5-12 tahun pernah mengalami kekerasan seksual. Parahnya lagi, masih banyak remaja perempuan yang belum memahami apa itu menstruasi dan apa maknanya.

Namun kini India mulai menerima pendidikan seks yang didesain oleh YP Foundation dan disebut-sebut sebagai pendidikan seks terbaik di dunia. Pendidikan tersebut juga meliputi beberapa isu seperti kesetaraan gender dan keberagaman seksual. Namun hal tersebut masih perlu diimplementasikan di setiap sekolah sehingga India merasakan perubahan yang signifikan.

6. Amerika Serikat

Meski terlihat begitu bebas, bahkan lebih bebas dari negara-negara Eropa, pendidikan seks di Amerika Serikat begitu beragam dan bisa berbeda dari satu wilayah dengan wilayah lain. Secara keseluruhan, nggak sampai setelah populasi anak muda di Amerika Serikat mendapatkan materi tentang HIV.

Planned Parenthood juga melaporkan bahwa dari tahun 2011 hingga 2013, ada 43 persen remaja putri dan 57 persen remaja putra nggak mendapatkan informasi tentang kontrasepsi atau birth control sebelum mereka melakukan hubungan seks untuk pertama kalinya.

7. Indonesia



Melansir dari situs Study International, pendidikan seks di Indonesia dipandang sebagai pengetahuan luar atau ekstrakulikuler, yang artinya bukan hal yang wajib. Kebanyakan orangtua nggak memahami topik atau tahu bagaimana memberikan pendidikan seks kepada anak-anaknya. Hal tersebut diserahkan kepada pemerintah untuk memastikan bahwa para guru di sekolah memiliki pengetahuan yang baik dan bisa menyampaikan edukasi ini kepada muridnya. SUMOQQ

Banyak remaja Indonesia yang diingatkan berhubungan seks itu berbahaya namun nggak diajarkan kenapa seks itu berbahaya atau bagaimana melakukannya dengan aman. Nggak sedikit juga anak muda yang dipaksa menikah karena ‘kecelakaan’. Meski demikian, sudah banyak orang dan organisasi yang meminta pemerintah untuk merevisi program pendidikan untuk anak muda, terutama tentang pendidikan seks.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar